Daftar Press Release



×

LEMBANG - Sebanyak 150 aparatur desa dari Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Sabtu (21/9). 

Para aparatur desa ini mendapat pemahaman pentingnya meningkatkan produktivitas pangan nasional untuk memenuhi konsumsi pangan masyarakat. 

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan mimpi bersama ke depan adalah menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, dan mampu memberi makan bagi yang kelaparan. 

"Jadi kita terhormat dan dihormati dari penyediaan pangan ini," tutur Amran.

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, saat ini fokus Kementan adalah mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada. 

“Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri,” tuturnya.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, di berbagai kesempatan menyampaikan bahwa jajarannya berkomitmen meningkatkan kompetensi SDM pertanian untuk mendukung program-program strategis Kementan. 

“Sangat penting penerapan teknologi dibidang agribisnis pertanian dan kami mengelola Inkubator Agribisnis (IA) sebagai lahan praktik peserta pelatihan dan sarana pembelajaran bagi masyarakat yang berkunjung ke BBPP Lembang,” jelasnya.

Dalam kunjungan ini, para perangkat desa dari Kecamatan Kertasemaya diajak mengelilingi IA, melihat koleksi tanaman yang dibudidayakan dengan teknologi hidroponik berbagai sistem. 

Ada 5 sistem pada budidaya tanaman secara hidroponik yang diterapkan di IA BBPP Lembang, yaitu irigasi tetes, deep flow technique, nutrient flow technique, wick system, dan aeroponik.

Di screen hidroponik sistem irigasi tetes, petugas lapangan menjelaskan budidaya tomat beef dan melon, mulai dari persemaian hingga panen dan pascapanen. 

Dijelaskan sistem pemberian nutrisi AB mix yang bisa diatur sehingga mampu menghasilkan tingkat kemanisan buah melon dengan kadar brix yang tinggi hingga 15 brix.

Petugas juga menyampaikan kegiatan pengendalian hama terpadu dan proses pemeliharaan tanaman yang dilakukan meliputi pengendalian hama terpadu dan kegiatan penurunan batang (lay down) pada tomat beef yang bertujuan menghasilkan buah tomat yang berkualitas.

Sementara itu, di screen aeroponic kentang yang sedang dilakukan pembibitan kentang G0 varietas Granola usia 67 HST, petugas lapangan menjelaskan tujuan pembibitan kentang G0 dan kelebihan budidaya kentang dengan sistem aeroponik karena mampu menghasilkan keuntungan berlipat.


×

BANDUNG - Semakin pesatnya era digitalisasi mengubah dunia, menawarkan banyak peluang yang belum pernah ada sebelumnya untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan. 

Teknologi digital seperti perangkat seluler, layanan, dan kecerdasan buatan perlu disikapi dengan positif dan optimis karena berperan penting dalam memajukan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). 

Data yang dihasilkan dari interaksi digital mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti dengan lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu, biaya maupun sumber daya lainnya. 

Widyaiswara dalam menjalankan tugas dan fungsinya tidak terlepas dari perubahan yang terjadi, khususnya dinamika pada pemerintahan secara berkesinambungan. Tugas dan fungsi tersebut termasuk dalam hal mengawal lahirnya pemerintah melalui proses politik yang dinamis. 

Dinamika politik kehidupan berbangsa dan bernegara terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Sebagai sebuah negara besar dengan potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang melimpah, Indonesia tentu memerlukan pemerintahan yang kuat untuk mengelolanya. 

Dalam rangka proses untuk membentuk pemerintahan yang kuat, Indonesia konsisten berpegang teguh mengimplementasikan landasan ideologi Pancasila dan landasan konstitusional Undang-Undang Dasar 1945.

Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (DPP APWI) selalu hadir dengan program-program unggulan untuk mendorong inovasi dan kreativitas widyaiswara. Harapannya agar widyaiswara Indonesia tidak pernah lelah untuk dapat terus menorehkan inovasi dan kretivitasnya guna pengembangan SDM menuju Indonesia Emas 2045. 

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pembangunan SDM menjadi prioritas utama pemerintah, termasuk Kementerian Pertanian (Kementan).  Menurutnya, SDM memiliki peran yang amat penting dalam pengembangan dan kemajuan pertanian Indonesia. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDM ) Idha Widi Arsanti, mengatakan, Kementerian Pertanian sangat berbangga bahwa ternyata banyak inovasi dan kreatifitas yang keluar dan dikembangkan oleh widyaiswara. 

“Hal ini menandakan bahwa widyaiswara mampu memberikan terobosan-terobosan yang sangat membantu dalam memberikan pelayanan sebagai aparat pemeritah dan meningkatkan SDM di Indonesia,”kata Santi.

Jambore Nasional Widyaiswara Indonesia tahun 2024 diselenggarakan 19-21 September yang diselenggarakan oleh DPP APWI adalah forum unjuk karya inovasi Widyaiswara Indonesia lintas Kementerian/ Lembaga/ Daerah (K/L/D) dan Non-Kementerian, yang merupakan agenda tahunan pelaksanaan program kerja DPP APWI sesuai AD/ART APWI dan amanat Kongres Nasional ke-VIII IWI (Ikatan Widyaiswara Indonesia). 

Tema JAMNAS WI ke-3 Tahun 2024 disesuaikan dengan isu aktual dan relevan yang terjadi pada tahun 2024 yaitu “Widyaiswara Bersatu dalam Penguatan Profesionalisme Melalui Peningkatan Kapasitas dan Kreativitas Insan Digital Menuju Indonesia Emas 2045". Dengan tema tersebut, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi Widyaiswara dalam melahirkan karya-karya inovasi strategis, sebagai hasil pemikiran, ide-idedan gagasan-gagasan besar, serta hasil temuan atas kajian/ penelitian terbaru dalam upaya meningkatkan tugas pokok dan fungsinya mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Sementara Ketua Umum APWI, Sugihardjo, menjelaskan jika Jamnas menjadi ajang menyatukan inovasi dan kreativitas para widyaiswara se-Indonesia. 

“Yang tentunya menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi 4.0,” tuturnya.

Pembukaan diramaikan juga dengan gelar produk pertanian, mengundang berbagai stakeholder yaitu petani pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), produk petani binaan Program READSI, produk Inkubator Agribisnis BBPP Lembang.

Pada Jamnas 2024, sebanyak 124 Widyaiswara sebagai pemrakarya akan melakukan unjuk karya dengan menampilkan inovasi dan kreativitas sebagai karya terbaiknya untuk mendukung dan mewujudkan pembangunan SDM Indonesia yang tangguh dan berkualitas.


×

KUALA LUMPUR - Pengusaha wanita memiliki peran strategis pada sektor pertanian, untuk memperkuat rantai pasok pangan nasional. Dengan investasi pada teknologi modern, pengolahan hasil serta distribusi yang efisien, Indonesia mampu mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan produksi pangan lokal.

Peran strategis pengusaha wanita Indonesia pada sektor pertanian dikemukakan oleh Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman. Pasalnya, peran perempuan dalam pembangunan nasional, khususnya di sektor ekonomi semakin penting.

Harapan Mentan Amran Sulaiman tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) - Kementerian Pertanian (Kementan) RI Idha Widi Arsanti selaku keynote speaker pada Rapat Kerja Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia 2024 (Raker IWAPI) pada Selasa (24/09/2024) di Kuala Lumpur, Malaysia.

Raker IWAPI 2024 di Kuala Lumpur dihadiri oleh Ketua Umum DPP Iwapi, Nita Yudi beserta pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Iwapi serta pengurus asosiasi pengusaha wanita Malaysia. Raker di Kuala Lumpur, merupakan upaya Iwapi untuk meluaskan peran dan jaringan usaha Iwapi di mancanegara khususnya kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Mentan Amran menambahkan, wanita pengusaha yang tergabung dalam IWAPI, telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dalam mengembangkan usaha-usaha yang berdaya saing tinggi di pasar lokal maupun internasional.

"Saya yakin, melalui kerja keras dan semangat  kewirausahaan yang Anda semua miliki, kita akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi global," kata Kabadan SDM yang akrab disapa Santi mengutip harapan Mentan Amran.

Mentan Amran meyakini, swasembada pangan tidak dapat dicapai tanpa adanya sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak termasuk pengusaha wanita.

Mentan menambahkan, Kementan sebagai kementerian yang yang bertugas untuk menyediakan produksi bahan pangan bagi 281 juta penduduk Indonesia dan mempunyai program mewujudkan swasembada pangan.

"Bukan hanya sekadar target untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, juga merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan memajukan kesejahteraan petani kita," kata Mentan Amran.

Dalam Raker IWAPI 2024 di Kuala Lumpur tersebut, Kabadan SDM Santi mengakui merasa sangat terhormat dan berbahagia dapat hadir di tengah-tengah para pengusaha wanita yang hebat, inovatif dan berkomitmen dalam menggerakkan perekonomian bangsa kita.

Potensi Besar IWAPI
Mentan Amran Sulaiman mengingatkan bahwa pencapaian swasembada pangan menuntut sinergi dan kolaborasi banyak pihak, termasuk pengusaha wanita yang tergabung pada IWAPI.

"Saya melihat potensi besar IWAPI untuk turut serta mendukung program tersebut melalui sejumlah strategi. Pertama, meningkatkan investasi di sektor pertanian. Pengusaha wanita memiliki peran strategis memperkuat rantai pasok pangan nasional," katanya.

Kedua, mendukung pemberdayaan petani perempuan. Hingga Februari 2024, Badan Pusat Statistisk merilis data tentang jumlah perempuan yang bekerja di sektor pertanian mencapai 28,64% dari jumlah tenaga kerja. 

Sementara itu, kata Mentan, jumlah perempuan pengelola usaha pertanian perorangan pada 2023 mencapai 4,231 juta jiwa dari total 29,34 juta jiwa.

"Melihat fakta tersebut, pemberdayaan mereka akan menjadi salah satu kunci keberhasilan swasembada pangan. Iwapi dapat berperan memberikan pelatihan kewirausahaan, akses permodalan, serta pendampingan dalam pengelolaan usaha tani yang berkelanjutan," kata Kabadan Santi mengutip arahan Mentan Amran.

Ketiga, mendorong inovasi dalam pengolahan produk pangan lokal. Saya mengajak IWAPI terus mengembangkan inovasi dalam pengolahan dan pengemasan produk pangan lokal. Dengan memberikan nilai tambah pada hasil pertanian, kita tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, juga diversifikasi pangan, memperluas peluang ekspor dan memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global.

Strategi keempat, kata Mentan adalah membangun jaringan distribusi pangan yang efektif. Kuncinya, memastikan bahwa hasil produksi pangan dapat didistribusikan dengan baik ke seluruh wilayah Indonesia. 

"IWAPI, dengan jejaring yang luas, dapat menjadi mitra strategis dalam memperkuat rantai distribusi pangan yang efisien dan merata," tutup Mentan. [liene]


×

KLATEN - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan Kabupaten Klaten memiliki tanah yang subur. Menurutnya, potensi ini berpeluang untuk meningkatkan frekuensi panen, setidaknya 3 kali setahun. Hal ini Ia sampaikan pada kunjungannya di lokasi Gerakan Tanam Padi di Desa Sekaran, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Senin (23/9). 

Bersama jajaran Kementerian Pertanian, Sekretaris Daerah Klaten, Kapolda Jateng, Komandan Resor Militer (Danrem) 074 Warastratama, Komandan Kodim 0723 Klaten, Kepala Kejaksaan Negeri Klaten, perwakilan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Wamentan Sudaryono turun ke sawah, melakukan Gerakan Percepatan Tanam.

"Tujuannya makin banyak panen itu kan berarti makin baik, makin baik untuk pemerintah makin baik untuk masyarakat. Ya kalau banyak panen itu artinya kita harus banyak tanam. Nah kita targetnya kalau di Klaten ini paling tidak penanaman 3 kali," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Wamentan Sudaryono melakukan dialog langsung dengan petani sebagai upaya pemerintah pusat hadir langsung mendukung petani.

“Fungsi dari pemerintah adalah membantu penyelesaian dan membantu para petani untuk mengatasi permasalahan yang ada di lahan pertanian. Maka tugas pemerintah menyediakan pupuk saat waktu tandur dan dengan mekanisme yang lebih mudah dari yang sebelumnya, serta menjamin hasil panen petani dapat terserap,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini,  Wamentan Sudaryono menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa 92 unit pompa air, 20 unit traktor roda dua, 9 unit traktor roda empat, dan 3 unit combine harvester. Serta bantuan berupa 392.450 kg benih padi, 45.570 kg benih jagung, 393.700 kg pupuk NPK, 6.000 liter pestisida, dan 866 liter pupuk organik cair. 

Bupati Klaten, yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan.

"Tentu kami atas nama Pemerintah Klaten dan masyarakat mengucapkan terima kasih serta selamat datang. Tentu kami meyakini kehadiran Bapak Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia ke Klaten merupakan wujud besar perhatian pemerintah pusat terhadap masyarakat petani sekaligus Pemerintah Klaten dalam rangka mendorong, membangun, sektor pertanian sebagai penyangga pangan nasional," ucapnya.

Dalam kesempatan yang lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan jajarannya terus mendorong terlaksananya program unggulan Kementan ini. Hal ini dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat.

Hadir di lokasi, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), Bambang Sudarmanto selaku penanggung jawab Satgas Darurat Pangan Kabupaten Klaten mengatakan di wilayah utara Kabupaten Klaten air relatif cukup dibanding daerah selatan, oleh karena itu daerah irigasi bisa tanam 3 kali (IP 300). 

"Pada musim kemarau, wilayah selatan memang kurang air, maka lebih dominan untuk program Perluasan Areal Tanam (PAT) sawah tadah hujan. Program pompanisasi dan irigasi perpompaan ini dilakukan untuk menambah luas tanam padi dengan memanfaatkan air permukaan dan sumur air dalam," ungkap Bambang


×

SUKOHARJO - Kementerian Pertanian (Kementan) mendapatkan dukungan dalam impelementasi program Pertanian Modern di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Sebanyak 88 mahasiswa Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) siap berpartisipasi dalam program Pertanian Modern untuk kedaulatan pangan negeri.

Mereka datang dari 28 Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dengan konsentrasi program studi pada pemberdayaan masyarakat, agribisnis, mekanisasi pertanian, agro industri, dan penyuluhan pertanian.

Diterima di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo pada Senin (23/09/2024), mereka akan berkontribusi di 7 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, yakni Weru, Tawangsari, Nguter, bendosari, Polokarto, Mojolaban, Gatak, dan Yogyakarta.

Melalui program ini, Kementan membuat target pendirian kelembagaan ekonomi petani berbasis korporasi. 

Untuk itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mendorong transformasi sektor pertanian Indonesia melalui pembangunan korporasi pertanian dengan pendekatan clustering dan pemanfaatan teknologi modern. 

“Indonesia telah mulai mengimplementasikan konsep korporasi pertanian ini sebagai solusi strategis untuk mencapai swasembada pangan dan menempatkan Indonesia sebagai pemain utama di pasar pangan global,” papar Mentan Amran.

Senada dengan Mentan Amran, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti bersama jajarannya tengah menggarap 11 lokasi Pertanian Modern, salah satunya Kabupaten Sukoharjo. 

“Kami mengundang generasi muda untuk mengelola alsintan/alat mesin pertanian. Karena tanpa manajemen yang baik, maka alsintan tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berkelanjutan,” jelas Idha.

Ia optimis mahasiswa yang terlibat dalam program Pertanian Modern akan mendapatkan pengalaman yang menarik. 

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryanto menyebutkan mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengenal lebih dekat potensi pertanian di wilayah kerjanya. 

“Saat ini pertanian modern berbagis digitalisasi dan mekanisasi yang sudah dilaksanakan dalam kegiatan unit pelayanan jasa alsintan (UPJA) di 7 kecamatan yang menjadi wilayah kerja dan pendampingan,“ paparnya.

Bagas mengatakan program ini sangat strategis untuk menarik generasi muda terjun ke sektor pertanian.

“Kegiatan ini bisa membangkitkan cinta pertanian bagi generasi muda milenial yang saat ini perlu ditingkatkan, karena ketahanan pangan sangat dibutuhkan di masa mendatang," kata Bagas.

Sebagai penanggung jawab lokasi, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), diwakili oleh Rajiman optimis program ini bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi melalui project based learning.

"Program pengawalan kegiatan terutama di kegiatan pertanian baik dari agribisnis, teknik pengelolaan mesin alsintan, dan pemberdayaan Masyarakat, hal ini sesuai dengan capaian dari mahasiswa MSIB yang nati akan melaksanakan tugas pendampingan sekaligus MBKM bagi 88 mahasiswa aktif”, pungkas Rajiman.


×

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berupaya meningkatkan nilai tambah produk peternakan dengan melakukan diversifikasi olahan. Inisiatif ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi produk peternakan, seperti daging, susu, dan telur, agar dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai lebih tinggi. 

Diversifikasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga membantu peternak dalam meningkatkan pendapatan dan daya saing produk di pasar. Selain itu, Kementan juga tengah menyiapkan langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi musim kemarau panjang yang diproyeksikan akan berdampak signifikan terhadap sektor pertanian nasional.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menyatakan komitmennya untuk menjaga kedaulatan pangan nasional.

Kami berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian serta kesejahteraan petani di Indonesia. Saat ini Pemerintah melalui Kementan tengah mengkampanyekan keanekaragaman atau diversifikasi sumber pangan sebagai asupan masyarakat Indonesia. Menurut dia diversifikasi asupan sumber makanan harus dilakukan agar dapat menyerap gizi yang lebih variatif.

"Salah satu tujuannya diversifikasi pangan. Ini yang sangat penting karena kalau mau sehat harus diversifikasi sumber makanan bangsa Indonesia. Jadi ini nanti kita kembangkan," ujar Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa diversifikasi olahan produk peternakan bertujuan untuk memberikan variasi produk yang lebih bernilai ekonomi, memperpanjang umur simpan produk, serta meningkatkan daya saing di pasar domestik maupun internasional.
Kolaborasi dengan industri pengolahan dan pasar kerjasama antara peternak dengan industri pengolahan harus terus ditingkatkan. 

Dukungan dari sektor industri pengolahan akan membantu mempercepat proses diversifikasi produk. Selain itu, akses pasar yang lebih luas baik dalam negeri maupun luar negeri, ujar Kabadan Santi. 

Santi berharap, kita dapat meningkatkan nilai tambah produk peternakan secara signifikan. Sektor peternakan tidak hanya menjadi penopang ketahanan pangan, tetapi juga menjadi sektor ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan volume 31, Selasa (24/09/2024) bertemakan "Meningkatkan Nilai Tambah Produk Peternakan melalui Diversifikasi Olahan", menghadirkan narasumber Ketua Kelompok Pengolahan, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Boethdy Angkasa.

Dalam kesempatan tersebut, Boethdy mengatakan jika produk peternakan merupakan produk “high risk” dan memiliki daya simpan pendek sehingga perlu dilakukan usaha pasca panen dan pengolahan sesuai dengan good practices. 

"Preferensi konsumen terhadap cita rasa, citra produk, gizi dan kepraktisan konsumsi sehingga mendorong upaya melakukan diversifikasi pangan untuk memenuhi demand masyarakat", ucapnya.

Boethdy menyatakan jika produk olahan hasil peternakan banyak diproduksi oleh UMKM mempunyai peranan penting sebagai penggerak ekonomi masyarakat serta menyerap banhak tenaga kerja. 

Seiring dengan meningkatnya pendapatan dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi, terutama konsumsi protein hewani, terdapat peningkatan kesadaran untuk memperbanyak konsumsi produk hewani. Hal ini didukung pula oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin menghargai pola makan sehat dan bernutrisi, mendorong permintaan akan produk olahan peternakan yang lebih berkualitas dan bervariasi, imbuhnya.


×

BARITO KUALA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya pemenuhan pangan bagi 280 juta penduduk Indonesia melalui langkah strategis yang mencakup Perluasan Areal Tanam (PAT) dengan optimasi lahan, pompanisasi, dan tumpang sisip padi gogo di lahan perkebunan rakyat .

Respon atas hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti gerak cepat (gercep) melaksanakan arahan tersebut, Minggu (11/08/2024)

Dua hari setelah dilantik sebagai Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, langsung bertolak ke Kalimantan Selatan, yang menjadi salah satu tugas pengawalan program PAT. 

Titik kunjungan yang dituju yakni Kelompok Tani Manunggal Jaya, Desa Sumber Rahayu, Kecamatan Wanaraya, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, Minggu (12/08). 

Adapun, Barito Kuala merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai target hampir 30% dari target Kalimantan Selatan mengingat memang Barito Kuala menjadi salah satu lumbung pangan nasional.

Wanita yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Pendidikan Pelatihan (Pusdiktan) ini tak kenal waktu libur, namun tetap ikhlas bekerja sepenuh hati demi produktivitas pertanian dan perkebunan. 

Dalam kunjungan kerjanya Santi menemukan permasalahan di lapangan, yakni lahan di lokasi Perkebunan Sawit Rakyat (PSR) kondisinya kering dan tanahnya merupakan tanah subsoil yang pH-nya masam.

“Perlu ada realisasi tanam pada lahan yang belum masuk dalam kegiatan PAT sebagai pengganti lahan Perluasan Sawit Rakyat yang luasannya minimal sama dengan luasan PSR,” sebut Santi.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP Kementan turut mensupport penuh program kerja Kementan.


×

JAKARTA - Perubahan posisi kembali terjadi di lingkup Kementerian Pertanian. Kali ini, pergeseran meliputi sejumlah pejabat Pimpinan Tinggi Madya.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memimpin langsung pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan,  Jumat (9/8/2024), di Jakarta.

Selain Mentan, turut hadir dalam kesempatan itu Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, berserta pejabat eselon 1 dan 2 lingkup Kementerian Pertanian.

Salah satu pejabat yang dilantik adalah Idha Widi Arsanti yang menjadi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), menggantikan posisi Dedi Nursyamsi.

Dalam arahannya, Menteri  Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan jika mutasi dan rotasi adalah biasa. Ditegaskannya, hal yang penting adalah pengabdian pada negara.

Ia juga mengingatkan para pejabat akan tantangan yang harus dihadapi.

"Kita menghadapi tantangan yang luar biasa dari climate change, El Nina dan Krisis Pangan untuk mewujudkan swasembada pangan dalam 3 tahun," katanya.

Untuk itu, Mentan berharap seluruh insan pertanian memberikan yang terbaik, termasuk kepada pejabat yang baru dilantik.

"Kita perlu usaha yang terbaik, setiap perubahan dan perpindahan ada hikmahnya. Saya pesankan  lakukan yang terbaik untuk para pejabat yang baru dilantik," ujarnya.

Mentan juga menegaskan jika pihaknya telah melakukan antisipasi krisis pangan.

"Ada 13 provinsi yang diharapkan dapat menjadi solusi krisis pangan ini yang harus digenjot produksi nya. Dan itu merupakan tanggung jawab kita," tukasnya.

Berikut daftar Pejabat Pimpinan Tinggi Madya lingkup Kementerian Pertanian yang dilantik :

Staf Ahli Menteri Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional : Nasrullah,
Staf Ahli Menteri Bidang Investasi Pertanian : Suwandi,
Staf Ahli Menteri Bidang Lingkungan Pertanian : Prihasto Setyanto,
Staf Ahli Infrastruktur Pertanian : Ali Jamil
Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian : Andi Nur Alamsyah,
Dirjen Tanaman Pangan : Yudi Sastro,
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan : Agus Suganda, dan
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian : Idha Widi Arsanti.


×

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menempatkan salah satu anggotanya agar berkantor di Kementerian Pertanian (Kementan). Dengan adanya pengawasan langsung dari KPK, Mentan Amran berharap dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Kementan.

 “Insya Allah kami datang untuk memperbaiki citranya Kementan", ujar Mentan Amran.

Tidak boleh ada main-main. Saya mengikuti sumpah saya kepada Presiden saat pelantikan. Dalam menjalankan tugas dan jabatan, harus menjunjung tinggi etika jabatan dan menjalankan Undang-Undang selurus-lurusnya demi nama baik nusa dan bangsa.
 
Mentan Amran meyakini dengan masuknya KPK ke dalam kantor Kementan, penguatan integritas dan pencegahan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dapat terlaksana dengan lebih efektif. Dirinya berharap, agar KPK dapat segera mengabulkan permintaannya dengan mengutus anggotanya ke Kementan.
 
Lebih cepat, lebih baik, dan lebih bagus. Saya sudah minta proses suratnya. Tujuan kita (Kementan dan KPK) itu sama, ingin kita menjalankan undang-undang selurus-lurusnya. Apalagi ini negara milik kita bersama", tegas Mentan kembali.
Menindaklanjuti arahan Mentan, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi pada acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) volume 18 yang dilaksanakan Jumat (28/06/2024) dari Ruang AOR mengatakan bahwa kita telah melakukan mitigasi terhadap KKN. 

"Tindakan Mitigasi dan pencegahan ini tentu jauh lebih penting dan efek nya jauh lebih besar terhadap pencegahan KKN", ujar Dedi.

Bahkan hingga saat ini kita masih harus meningkatkan integritas dan mengembalikan kepercayaan publik serta meningkatkan rasa percaya diri kita untuk membangun pertanian nasional. Caranya dengan meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian nasional bersama seluruh insan pertanian”, ungkap Dedi Nursyamsi.

Menurut narasumber MSPP yang merupakan Auditor Madya Inspektorat Investigasi Kementan, Marolop Jonson Sihombing mengatakan bahwa korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara atau perusahaan dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau orang lain.

“Korupsi terjadi secara sistematik dan meluas sehingga merugikan keuangan negara dan melanggar hak-hak sosial serta ekonomi masyarakat secara luas, maka pemberantasan korupsi perlu dilakukan dengan cara luar biasa”, ungkapnya.

Marolop menambahkan upaya-upaya untuk tidak melakukan korupsi. Diantaranya yaitu jangan biasakan melakukan rasionalisasi terhadap penyimpangan. Ingat konsekuensinya apabila kita melakukan penyimpangan, tegasnya. Selain itu, tolaklah perintah untuk melakukan penyimpangan.  

"Lupakan masa lalu, berubahlah untuk melakukan hal yang baik dan patuhi peraturan", imbuhnya.